Penyebab
Terjadinya Banjir
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di
berbagai kota yang ada di Indonesia. Salah satu kota yang baru saja mengalami
banjir adalah kota Padang, Sumatera Barat. Sebelumnya pada tanggal 24 Juli
2012, kota Padang telah mengalami banjir bandang akibat hujan deras yang
terjadi selama lebih dari tiga jam (Sufa, 2012). Pada tanggal 12 September
2012, kota Padang kembali mengalami banjir bandang yang disebabkan oleh luapan
air Sungai Kuranji akibat hujan lebat yang terjadi secara terus menerus. Para
penduduk dari tiga kecamatan di Kota Padang yaitu Kecamatan Pauh, Kuranji, dan
Neggalo menjadi korban utama yang merasakan peristiwa banjir tersebut (Hudi
& Naldi, 12 September 2012).
Faktor hujan yang terus menerus sebagai satu-satunya faktor yang menyebabkan
banjir bandang di kota Padang perlu ditinjau kembali. Pada tahun-tahun
sebelumnya, hujan yang terjadi secara terus menerus belum pernah menyebabkan
banjir bandang di kota Padang. Walikota Padang, Fauzi Bahar mengatakan bahwa “Banjir
bandang merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi. Selama ini, kalau pun hujan
lebat, paling Padang terendam. Tidak sampai pada banjir bandang yang begitu
hebat” (“Bila Alam Murka,” 2012). Fauzi Bahar (dikutip dalam Fitra,
2012) juga mengatakan bahwa “Penyebab bencana ini kuat dugaan
akibat adanya aktifitas penebangan liar (illegal
logging), terutama di perbukitan sekitar lokasi kejadian banjir”. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa bencana banjir bandang di kota Padang,
tidak hanya disebabkan oleh faktor alam berupa hujan yang terjadi secara terus menerus.
Bencana banjir juga dapat disebabkan oleh faktor manusia yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat untuk menjaga alam dengan melakukan penebangan liar.
Banyak sumber yang
menjelaskan tentang banjir serta penyebab terjadinya di suatu wilayah. Pembuangan sampah di sungai adalah
salah satu penyebab banjir yang paling sederhana. Pembuangan sampah ke sungai
secara terus menerus dapat menyebabkan erosi tanah di sekitarnya yang berdampak
pada pendangkalan. Sungai yang dangkal tidak akan mampu menampung air dalam
jumlah yang besar sehingga air akan meluap dan menggenangi daerah sekitarnya,
terutama daerah – daerah yang rendah (“Hal-hal/Faktor-faktor Alasan Penyebab
Banjir yang Menyebabkan Terjadinya Bencana,” 2012).
Menurut Badan Pengkajian dan Pusat Teknologi bencana banjir disebabkan
oleh tiga hal, yaitu: (a) peristiwa alam, seperti curah hujan yang sangat
tinggi, kenaikan permukaan air laut, dan badai; (b) kegiatan manusia yang
menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan berdampak pada perubahan alam,
seperti deforestasi (penggundulan
hutan), konversi lahan pada kawasan lindung, pemanfaatan sempadan sungai atau saluran
untuk permukiman, dan pemanfaatan wilayah retensi banjir; dan (c) degradasi lingkungan,
seperti hilangnya tumbuhan penutup tanah pada catchment area, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, dan penyempitan
alur sungai (Murdiono, 2008).
Sementara
itu, menurut Kodoatie dan
Sugiyanto (2002) banjir yang terjadi di suatu lokasi disebabkan oleh dua hal,
yaitu faktor alam dan faktor manusia. Yang dimaksud faktor-faktor alam antara
lain adalah curah hujan, pengaruh fisiografi, erosi dan sedimentasi, kapasitas
sungai, kapasitas drainase yang tidak memadai, dan pengaruh air pasang.
Sementara itu, faktor-faktor penyebab banjir karena faktor manusia adalah perubahan
kondisi daerah aliran sungai, kawasan kumuh, sampah, drainasi lahan, bendung
dan bangunan air, kerusakan bangunan pengendali banjir serta perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat.
Selain itu, peristiwa banjir juga dapat disebabkan oleh curah hujan yang
cenderung meningkat. Irianto (2002) pernah mengungkapkan bahwa:
Secara teoretis, banjir
yang terjadi dengan intensitas cenderung meningkat merupakan akibat dari
masukan sistem yang berlebihan, dalam hal ini curah hujan yang melebihi
normalnya, atau sering dikenal dengan curah hujan eksepsional (perkecualian).
Kejadian banjir yang terus berulang merupakan hasil (resultan) dari kerusakan
sistem dalam hal ini adalah daerah aliran sungai (DAS).
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa banjir di suatu wilayah merupakan
bencana alam yang paling mudah terjadi. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam
faktor, mulai dari alam, sistem pengairan, hingga manusia yang menempati
wilayah itu sendiri. Pada dasarnya, manusia merupakan faktor utama yang
menyebabkan banjir. Manusia seringkali menyalahgunakan lingkungan untuk
kepentingan sendiri, seperti menggunduli hutan untuk membangun pabrik dan
membuang sampah kegiatan rumah tangga ke sungai. Padahal, jika manusia mau
memberikan perhatian lebih untuk menjaga lingkungan, maka bencana banjir yang
merugikan banyak pihak dapat terhindarkan. Oleh karena itu, marilah kita
sebagai manusia sadar diri untuk mulai menjaga lingkungan, dimulai dari lingkungan
di sekitar kita demi kepentingan bersama.
Daftar
Pustaka
Bila alam murka. (26 Juli 2012). Diunduh dari http://hariansinggalang.co.id/bila-alam-murka/
Fitra, I. (25 Juli 2012). Ini dia penyebab utama
banjir bandang. Republika Online. Diunduh
dari http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/07/25/m7p8fv-ini-dia-penyebab-utama-banjir-bandang-di-padang
Hal-hal/faktor-faktor alasan penyebab banjir yang menyebabkan terjadinya bencana. (2012). Diunduh dari http://www.organisasi.org
Huda, E., &
Naldi, E. (12 September 2012). Banjir badang di Padang, air lewati jendela
rumah. VIVAnews. Diunduh dari http://nasional.news.viva.co.id/news/read/350901-banjir-bandang-di-hilir-sungai-kuranji-padang
Irianto, G. (5 Februari 2002). Banjir bandang:
penyebab utama dan upaya antisipasinya. Sinar
Tani. Diunduh dari http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/278/pdf/Banjir%20Bandang:%20Penyebab%20Utama%20dan%20Upaya%20Antisipasinya.pdf
Kodoatie, R. J., & Sugiyanto. (2002). Banjir: beberapa penyebab dan
metode pengendaliannya dalam perspektif lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Murdiono,
B. (2008). Peran Sserta masyrakat pada penyusunan rencana pengelolaan daya
rusak sumber daya air. Tesis.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Sufa, I. G. (24
Juli 2012). Banjir badang terjang Padang. TEMPO.CO.
Diunduh dari
http://www.tempo.co/read/news/2012/07/24/058419086/Banjir-Bandang-Terjang-Padang