Kamis, 02 Februari 2017

Apa Kabar Teman?

Saya pernah mengikuti suatu leadership camp, dan saya bangga karena di camp tersebut saya akhirnya mampu benar-benar keluar dari zona nyaman saya. Keluar dari pemikiran "rasis" yang sedikit banyak nya ada tertanam dalam diri karena pengalaman keluarga yang dialami sebelumnya. Beberapa kali, saya juga menulis di blog ini tentang camp tersebut pada entry-entry sebelumnya.

Kali ini, saya ingin sedikit mengulas sisi lain dari saya tentang camp tersebut.
Di camp tersebut, saya berjumpa 98 orang , walau tidak semua saya kenal dengan baik *dan tentunya mereka pun tidak semua mengenal saya*.
Sejujurnya, saat akan berangkat ke acara tersebut, ada sedikit kekhawatiran karena saya berasal dari etnis minoritas dan agama minoritas. Terbukti ketika sampai disana, saya cuma berdua (yg kelihatan) dari etnis Tionghoa, dan kalau tidak salah hanya sekitar 10 org yg non-I (Non-Islam, dan saya baru tau istilah ini ketika ikut camp tersebut).

Saya bangga, karena di camp tersebut saya belajar tentang kepemimpinan yang nasionalis dan sangat Indonesia, tanpa memandang agama, budaya, ras, ataupun golongan. Hal itu berlanjut dengan dibentuknya FON *apa itu FON? baca entry sebelunya, atau silahkan cek di google saja Forum OSIS Nusantara.
Memang setelah dari camp tersebut, sy tidak berani untuk berkarya banyak karena ada keterbatasan bagi saya untuk dapat melakukan hal tersebut. Ya, keterbatasan kemampuan ekonomi saat itu, yg saya sadari saat ini, hal itu adalah hal yang tidak tepat buat menjadi alasan saya berhenti berkarya. Sampai saat ini, saya mencoba untuk terus menjalin hubungan baik dengan semua teman2 tersebut walau kadang ada sedikit rasa tersisih apalagi dengan kondisi kota Jakarta yang sekarang lagi panas2 nya dengan isu SARA. (saya asal Padang tapi skrg sdh tinggal di Jakarta, dan ber KTP Jakarta).

Grup line tersebut juga membuat saya tahu tentang betapa hebat nya teman2 yg saya kenal tersebut.
Bagaimana mereka berkarya di dunia kampus dan masyarakat.
Ad yang menjadi ketua BEM tidak hanya di tingkat jurusan, fakultas, ataupun universitas, namun juga sampai menjadi Ketua BEM Seluruh Indonesia. Ada juga yang berkarya untuk membantu anak jalanan, menjadi guru dan bahkan ad yg berani untuk mengkritisi sistem pendidikan yang ia rasa kurang tepat di sekolah tempat ia mengajar, namun malah terkena kasus (Teman2 bisa cek teman saya ini lagi cukup viral di medsos, dan mohon doa untuk beliau). Ada pula yang sudah menjadi penulis buku dan buku nya laris bahkan bisa memotivasi orang-orang untuk juga menjadi penulis. Ada pula yang sudah menjadi pembicara di kampus-kampus, bahkan di kampus tempat kami mengikuti Leadership Camp itu dulu. Ya, dan tentunya ada juga yang sudah berkeluarga :) Dan pasti masih banyak yg lainnya, yg sy tidak tahu juga *Semoga kalian smua senantiasa sukses dalam bimbingan Tuhan.

Saya sendiri saat ini sedang bekerja di salah satu perusahaan swasta. Hanya rakyat biasa. Waktu yang cukup fleksibel di kantor, membuat saya cukup update lagi dengan facebook setelah selama masa kuliah, saya tidak terlalu sering membuka halaman facebook.
Teman-teman yang saat ini masih update buka facebook, ataupun media sosial lainnya, pasti tahu bahwa berita yang lagi Hitz adalah soal Bapak Ahok yg menjadi tersangka kasus penistaan agama.

Melalui grup line tadi dan facebook juga tentunya, saya tahu bahwa ada beberapa teman yang memang mengambil sikap untuk tidak setuju dengan Bapak Ahok dan bahkan bisa saya bilang sebagai lawan garis keras Pak Ahok. Memang hal tersebut adalah hak mereka sebagai umat muslim tentunya, dan sebagai rakyat yang punya opini.

Namun, ada rasa kekecewaan dalam diri saya terhadap teman2 yg ikut menjelekkan bahkan menghina Bapak Ahok tersebut. Hingga beberapa kali, saya masih percaya bahwa teman2 saya tersebut memang membela agama mereka, dimulai dari aksi Demo besar-besaran yang lalu. Namun semakin kesini, saya menjadi kecewa karena cara mereka menyatakan ketidaksukaan nya, saya pikir semakin tidak "nasionalis dan Indonesia", seperti yang kami dapatkan saat ikut Camp bersama dulu.
Ya, mungkin perjalanan hidupnya, tentunya merubah cara pandang dan pemikiran seseorang.
Saya pribadi bukan orang yang senang untuk menjatuhkan orang lain.
Dari pertama kali saya belajar mengikuti orgnisasi di sekolah sampai kuliah, saya tidak pernah suka dengan sistem pemilihan seorang ketua, yang dimana para calonnya saling menjatuhkan. Debat boleh, adu program boleh, tapi tidak menjatuhkan dengan cemoohan bahkan fitnah.
Puji Tuhan, sayapun nyaris tidak pernah berada dalam kondisi tersebut langsung. Berada dalam kondisi politik kekuasaan pernah, tapi saya memilih "bermain" aman.

Tulisan ini saya buat, dengan harapan, teman-teman ISLC 2011, yg mungkin saya sebut dalam tulisan ini, tidak tersinggung, dan ada keinginan saya, untuk mengajak berdiskusi bila teman2 membaca tulisan ini. Saya butuh kembali, "penyegaran" tentang bhinneka tunggal ika melalui diskusi dengan teman2 sekalian. Perjalanan hidup kita sejak selesai camp tersebut pasti sangat banyak merubah cara pikir dan pandangan kita.
Sejujurnya, beberapa kali, saya ingin keluar saja dari grup line tersebut, karena beberapa kali juga saya merasa "ini bukan tempat saya". Namun, saya masih yakin bahwa kalian adalah 98 orang hebat yang saya kenal di tahun 2011, dan saya percaya karena kalian, pemikiran "rasis" yang ada pada diri saya tidak berlaku lagi. Dan saya akan sangat rugi ketika saya memutuskan tali persaudaraan dengan kalian.

Saya bukan pendukung garis keras Bapak Ahok.
Saya juga sependapat kok, kalau teman2 tidak suka dengan cara beliau bertutur kata.
Hmm, namun sayangnya, saya kemarin memilih kuliah di bidang psikologi, sehingga saya belajar untuk terus memahami orang lain dan melihat sesuatu dari sudut pandang positif. Munafik? Mungkin, tapi setidaknya saya percaya bahwa hal ini membuat kehidupan saya menjadi lebih nyaman dan damai.

Kecil sekali kemungkinan teman2 akan baca tulisan ini, karena siapalah saya? Tapi setidaknya saya mencoba, dan semoga kita dapat berdiskusi.

Salam dari teman seperjuangan kalian di Camp Kampus ternama pada tahun 2011 lalu :)